Selasa, 29 Oktober 2013

pengaruh jenis air pada penyiraman kecambah kacang hijau



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Untuk tumbuh, setiap makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan, membutuhkan nutrisi dan kondisi yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya saja tumbuhan akan selalu membutuhkan air, unsur hara dan sinar matahari untuk tetap hidup dan berkembang, walaupun kadar yang dibutuhkan berbeda untuk setiap jenisnya, misalnya pada tumbuhan xerofit dengan tumbuhan hirofit, jelas berbeda kebutuhan air antara keduanya.
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam dunia tumbuhan terjadi persaingan baik persaingan antar jenis tumbuhan maupun dalam sejenis tumbuhan tertentu. Persaingan ini terjadi karena kebutuhan yang tidak terbatas dan sumber daya untuk pemenuhannya sangatlah terbatas. Persaingan untuk mempertahankan hidup ini sering disebut sebagai kompetisi.

Ketersediaan unsur-unsur pendukung hidup ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tumbuhan yang mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan keadaan lingkungan yang mendukung tentunya akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik dari pada tumbuhan yang asupan nutrisinya kurang.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara factor-faktor dalam dan luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, antara lain sifat  genetik yang ada di dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Sedangkan factor luar adalah factor lingkungan. Potensi genetic hanya akan berkembang apabila ditunjang oleh lingkungan yang cocok.
Penyiraman tumbuhan dengan air biasa adalah hal yang wajar dilakukan. Dalam percobaan kali ini penulis akan menggunakan air teh dan air tajin untuk uji coba pada tanaman kacang hijau.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang dapat dirumuskan adalah : Adakah pengaruh perbandingan air teh dan air tajin dengan air biasa pada pertumbuhan tanaman kacang hijau?

C.  Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian air biasa dan air teh dan air tajin pada pertumbuhan kecambah kacang hijau.
D.  Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan kecambah kacang hijau  yang dipengaruhi oleh perbandingan air teh, air tajin, dan air biasa sebagai media penyiraman kecambah.

E.   HIPOTESA
Adapun hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah penyiraman tanaman dengan jenis air yang berbeda terhadap kecambah kacang hijau sangat berpengaruh. Tanaman biasanya tumbuh normal jika disiram dengan air murni karena air murni melarutkan mineral yang diserap oleh tanaman dalam bentuk ion. Tapi jika tumbuhan disiram dengan air tajin atau cucian beras maka pertumbuhan tanaman itu akan meningkat.

























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  Pengertian Perkecambahan
Perkecambahan merupkan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan dikenal dua macam tipe perkecambahan, yaitu hypogeal dan epigeal.
a.    Perkecambahan hypogeal
Pada perkecambahan hypogeal, terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh; kacang kapri.
b.    Perkecambahan epigeal
Pada perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon berada di atas tanah. Contoh; kacang hijau, kacang tanah.

B.  Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1.      FAKTOR INTERNAL
a.    Auksin
Hormon yang dihasilkan pada embrio dalam biji (koleoptil). Hormon auksin yang pertama kali diisolasi adalah IAA (indole acetic acid) atau asam indol asetat. Sebagian besar IAA disintesis di ujung batang, ujung akar, ujung tunas, daun muda, bunga dan buah, seta sel-sel kambium.
Auksin berperan di dalam:
·         Pengatur pembesaran sel dan memacu perpanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
·         Merangsang pembelahan sel-sel cambium.
·         Meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
·         Merangsang perkembangan akar lateral.
·         Menyebabkan pembengkokan batang.
·         Pembentukan akar adventif pada tanaman yang dibiakkan dengan setek.
·         Pembentukan buah partenokarpi.
·         Menghambat pembentukan tunas samping (lateral).
·         Mempercapat terjadinya diferensiasi di daerah merstem dan daerah pengguguran (absisi).

b.    Giberelin
Giberelin ditemukan pada semua bagian tanaman, misalnya pucuk batang, ujung akar, bunga, buah, dan terutama pada biji. Fungsi giberelin adalah:
1.    Merangsang pembelahan sel.
2.    Merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang berperan dalam perkecambahan.
3.    Merangsang pembentukan tunas.
4.    Menghilangkan dormansi biji.
5.    Merangsang pertumbuhan buah  secara parthenogenesis.

c.    Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah. Sitokinin yang pertama ditemukan adalah kinetin. Struktur kimia sitokinin lebih sederhana dari pada giberelin dan auksin. Sitokinin yang umum digunakan adalah kinetin. Selain kinetin, contoh sitokinin adalah zeatin (ditemukan pada jagung) dan BAP (6-benzilaminorpurin). Funsi sitokinin adalah:
·         merangsang pembelahan sel (sitokinesis).
·         merangsang pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus.
·         menghambat efek dominasi apical oleh auksin.
·         mempercapat pertumbuhan memanjang.

d.   Gas Etilen
Etilen adalah gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah tua. Jika buah tua diletakkan di tempat tertentu maka buah akan cepat masak. Hal ini disebabkan karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat pemasakan buah. Selain itu etilen juga menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal untuk menahan pengruh ngin. Kombinasi etilen dengan auksin dapat memacu pembungaan pada mangga dan nanas. Kombinasi etilen dengan giberelin dapat mengtur tumbuhnya bunga jantan dan bunga betina.

e.    Asam Abisat
Tidak semua hormone pada tumbuhan berfungsi memacu pertumbuhan, karena ada beberapa yang justru menghambat pertumbuhan. Secara umum funsi asam abisat adalah:
·       menghambat pembelahan dan pemnjangan sel.
·       menunda pertumbuhan atau doemansi, sehingga membantu tumbuhan bertahan dalam kondisi yang buruk.
·       merangsang penutupan mulut daun pada musim kering, sehingga mengurangi aktivitas transpirasi.
·       membantu peluruhan daun pada musim kering, sehingga tumbuhan tidak kekurangan air melali transpirasi.

f.     Asam Traumalin
Asam traumalin dianggap sebagai hormone luka, karena merangsang pembelahan sel-sel di bagian tumbuhan yang luka.

g.    Kalin.
Hormone kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan. Hormone ini dibedakan atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar, kaulokalin merangsang pembentukan batang, flokalin merangsang pembentukan daun, dan antokalin/ florigen merangsang pembentukan bunga.

2.      FAKTOR EKSTERNAL (LINGKUNGAN)
a.       Nutrien
Tumbuhan membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan. Nutrien atau zat makanan terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuahan.
Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsure makro (makronutrien). Contoh unsur makro adalah karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (mikronutrien). Coontoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molybdenum.

b.      Air
Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuahan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Pada tumbuahan yang kekurngan air akan meningkatkan sintesis asam absisat. Sebagai pelarut air juga mempengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung mempengaruhi laju metabolisme.



c.       Cahaya
Selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ atau terhadap keseluruhan tumbuhan secara langsung.
Keadaan gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju panjangnya. Tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh lebih cepat dari pada yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi, tumbuahan menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Sebaliknya, dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh lebih pendek.

d.      Suhu Udara
Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga juga berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan yang meliputi reproduksi, fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses tersebut. Suhu optimum yang paling baik untuk pertumbuhan adalah 10-30oC. umumnya tumbuhan tidak tumbuh di bawah suhu 0oC dan di atas 40 oC.

e.       Oksigen
Kandungan oksigen mempengaruhi pertumbuhan organisme. Oksigen mempengaruhi pertumbuhan bagian tumbuhan di atas tanah maupun pertumbuhan akar yang berada di dalam tanah. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan besar dalam menyimpan oksigen. Jika kandungan oksigen banyak maka pertumbuhan akar tumbuhan semakin baik.

f.       Kelembapan
Kelembapan udara dan tanah berpengaruh dalam proses pertumbuhan. Kelembapan udara mempengaruhi proses penguapan air yang berhubungan dengan penyerpan nutrien. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sehingga penyerapan nutrient akan semakin banyak. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan tanaman.

C.  Pengertian kacang hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika.Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah keledai dan kacang tanah.
Kacang Hijau
Klasifikasi
Kingdom              : Plantae
Subkingdom         : (Tracheobionta)
Super Divisi         : Spermatophyta
Divisi                    : Magnoliophyta
Kelas                    : Magnoliopsida
Sub Kelas                         : Rosidae
Ordo                     : Fabales
Genus                   : Phaseolus
Spesies                 : Phaseolus radiates

D.  Pengertian Air Teh dan Air Cucian Beras
1.    Air Cucian Beras
Komposisi kimia beras berbeda-beda tergantung pada varietas dan cara pengolahannya. Selain sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung berbagai unsure mineral dan vitamin. Sebagian besar karbohidrat beras adalah pati (85-90%) dan sebagian kecil adalah pentosan, selulosa, hemiselulosa dan gula. Dengan demikian sifat fisikokimia beras terutama ditentukan oleh sifat fisikokimia patinya.
Protein adalah komponen kedua terbesar dari beras setelah pati. Sebagian besar (80%) protein beras merupakan fraksi yang tidak larut dalam air yang disebut protein glutein. Dibandingkan dengan biji-bijian lainnya, kualitas protein beras lebih baik karena mengandung lisin-nya lebih tinggi. Lisin tetap merupakan asam amino pembatas yang utama dalam beras meskipun jumlahnya sedikit. Adapun penjelas logis dan ilmiah mengenai hal ini adalah karena air cucian beras mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh (ZPT) buatan.Auksi bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan akar.
Aplikasi air cucian beras cukup dengan menyiramnya ke media tanam misal tanah/kapas. Pupuk alternatif juga cukup banyak digunakan untuk menyuburkan tanaman antara lain air rendaman teh dan air bekas cucian ikan segar, juga limbah sisa ikan segar yang tidak diberi pengawet maupun tambahan bumbu. Semisal bagian tulang maupun kepalanya.Air bekas akuarium atau kolam yang didapat saat menguras, juga bisa jadi alternatif lain sebagai pupuk alami. Selain itu juga dapat dengan menggunakan pupuk kandang

2.    Air teh
Komponen aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatile maupun yang nonvolatile antara lain sebagai berikut.

a.       polyphenols
b.      methylxanthines
c.       asam amino
d.      peptida
e.       komponen organik lain
f.       tannic acids (9_20%)
g.      vitamin C (150_250 mg%)
h.      vitamin E (25_70 mg%)
i.        vitamin K (300_500 IU/g)
j.        ß-carotene (13_20%)
k.        kalium (1795 mg%)
l.          magnesium (192 mg%)
m.      mangan (300_600 ug/ml)
n.        fluor (0,1_4,2 mg/L)
o.        zinc (5,4 mg%)
p.        selenium (1,0_1,8 ppm%)
q.        copper (0,01 mg%)
r.          iron (33 mg%)
s.         calcium (7 mg%)
t.          caffein (45_50 mg%)(diolah dari berbagai sumber


Teh sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut polyphenols, termasuk di dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah ada pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh dan anggur.
Pada tanaman, flavonoids memberikan perlindungan terhadap adanya stress lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di samping sebagai pengendali hormon dan enzyme inhibitor.
Ternyata teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun mikro yang banyak berperan dalam fungsi pembentukan enzim di dalam tubuh sebagai enzim antioksidan dan lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teh merupakan sumber mineral yang menyehatkan.









BAB III
METODE PENELTIAN

  1. Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu dengan melakukan pengamatan dan percoban langsung pada obyek yang akan diteliti.

  1. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 13 oktober 2013 sampai 18 oktober 2013 di rumah

  1. Variable penelitian
Macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.    Variabel bebas : penyiraman air teh dan tajin
2.    Variabel terikat: tinggi batang.
3.    variable kontrol: Media tanam (kapas), lama perendaman, suhu dan cahaya

D.       Alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan dalam peneltian kali ini adalah:
·            Gelas
·            Alat ukur
·            Alat tulis

Bahan yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah:
·            Biji kacang hijau
·            kapas
·            Air rendaman teh
·            Air tajin (air cucian beras)
·            Air

Cara Kerja
1.        Merendam biji kacang hijau dengan air biasa selama 1 hari.
2.        Mengisi 3 buah gelas dengan kapas sebagai media penanaman dan memberi label A, B, dan C
3.        Menanam biji kacang hijau ke dalam gelas yang telah disiapkan (1 gelas 10 biji kacang hijau).
4.        Melakukun penyiraman pada gelas yang telah ditanami biji kacang hijau tersebut dengan perlakuan:
·         Gelas A disiram dengan air biasa tanpa campuran
·         Gelas B disiram dengan air tajin.
·         Gelas C disiram dengan air teh
5.        Melakukan penyiraman selama 5 hari sekaligus mengamati pertumbuhan biji kacang hijau yang telah ditanam.
6.        Membuat grafik pertumbuhan yang tepat dari masing-masing perlakuan.


































BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
  1. Hasil penelitian
Setelah biji kacang hijau direndam selama 24 jam, mengakibatkan berakhirlah masa dormansi. Maka dimulailah fase perkecambahan pada biji kacang hijau. Setelah diamati maka diperoleh hasil sebagai barikut:
I.      Gelas A
Tabel tinggi batang tanaman kacang hijau pada gelas A
Hari ke-
Biji kacang hijau
Jmlh total/ hari
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
0.9
0.4
0.7
0.4
0.5
0,5
0.5
0.6
0.9
1
5.9
2
2.4
1.1
2.1
2
1.3
1
1.5
1.2
2.4
3
18
3
4.6
2.4
3.6
3.5
3.3
1.9
2.8
2.4
4.5
5.1
34.1
4
9.1
6.7
7.1
7
6.9
6.4
7.5
7.6
8.4
10.1
76.8
5
14.3
13
13.9
13.8
13.6
12.8
13.1
13.6
14.3
14.8
137.2

Total
31.3
23.6
27.4
26.7
25.6
22.1
25.4
53.1
53.1
34
272

II.    Gelas B
Tabel tinggi batang tanaman kacang hijau pada gelas B
Hari ke-
Biji kacang hijau
Jmlh total/ hari
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
0.9
0.7
0.4
1
1.1
0.8
0.7
0.8
0.7
0.5
7.6
2
2
1.9
1.9
2.5
3
2.3
2.3
2.4
1.7
1.5
21.5
3
3.9
3.7
2.8
4.3
5.2
4.2
4.3
4.5
3.4
3.1
39.4
4
9.3
8.3
6.9
9.7
10.3
9.5
10
10.1
7.5
7.3
88.9
5
14.7
13.4
11.7
15
15.5
14.5
15.1
15.1
14
12.9
141.9
Total
30.8
28
23.7
32.5
35.1
31.3
32.4
32.9
27.3
25.3
299.3

III.  Gelas C
Tabel tinggi batang tanaman kacang hijau pada Gelas C
Hari ke-
Biji kacang hijau
Jmlh total/ hari
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
0.6
0.6
0.7
0.5
0.7
0.5
0.5
0.6
0.9
0.5
6.1
2
3
1.2
1.5
1.7
1.6
1.2
1.5
1.3
2.5
2.6
18.1
3
5.2
2.5
3.5
3.5
3.1
1.9
2.8
2.3
4.7
4.7
34.2
4
10.2
6.7
7.2
7.2
7
6.5
6.8
6.7
8.5
9.3
76.1
5
14.9
13
14
13.9
13.7
12.8
13.2
13.5
14.3
14.4
137.7
total
33.9
24
26.9
26.8
26.1
22.9
24.8
24.4
30.9
31.5
272.2

  1. Pembahasan
Pratikum yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang menyatakan bahwa penyiraman dengan jenis-jenis air yang berbeda akan menunjukkan pertumbuhan yang berbeda pula., ini dapat dilihat dari perbandingan antara gelas A(Air biasa), B(Air tajin), C(air teh), dimana pertumbuhan pada gelas B yang disiram dengan air tajin lebih cepat daripada gelas yang lainya, dengan rata-rata panjang 14.1cm di banding gelas lain dan semua biji yang ditanam tumbuh dengan baik, kandungan dalam air tajin sangat berpengaruh terhadap cepatnya pertumbuhan kacang hijau.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, konsentrasi air the gelas C tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman kacang hjiau ( hasilnya hamper sama dengan gelas A) meskipun kandungan-kandungan mineral dalam teh banyak seperti  kalium, magnesium, mangan, flour, zinc, kalsium, dan sebagainnya. Tapi air teh mengandung flavonoids yang memberikan perlindungan pada tanaman terhadap stress lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur dan bakteri. Air teh mengakibatkan warna pada kotiledon dan batang menjadi merah muda.
Pratikum yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang menyatakan bahwa penyiraman dengan jenis-jenis air yang berbeda akan menunjukkan pertumbuhan yang berbeda pula. Dari pratikum yang telah dilakukan itu maka dipelolehlah data bahwa air tajin dapat disiram untuk tanaman terbukti dari perrtumbuhan tinggi batang dan warna batang lebih maksimal atau lebih normal dari pada jenis-jenis air yang lain.
Dalam hal ini mungkin data yang disajikan tidak terlalu akurat disebabkan karena alat ukur yang digunakan yaitu penggaris.
BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Air cucian beras menurut hasil penelitian dan dasar teori yang ada dapat mempercepat pertumbuhan vegetatif pada tanaman. Sedangkan Air teh tidak memberikan pengaruh yang sugnifikan terhadap pertumbuhan kacang hijau. Tapi air teh bisa memberikan antioksidan tumbuhan terhadap stress lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di samping sebagai pengendali hormon dan enzyme inhibitor. Factor gen dan kelembapan yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau tersubut.
Pertambahan tinggi tanaman pada kacang hiaju  ini di karena air cucian beras mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh (ZPT) buatan. Hormon auksin tersebut kemudian dimanfaatkan untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru seperti pertambahan jumlah daun sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan Akar
B.     Saran
Setelah mengetahui manfaat pada air cucian beras diharapkan masyarakat mampu mengelola limbah menjadi lebih efektif agar tidak terbuang sia-sia.

















DAFTAR PUSTAKA

Edwin. 2011. Teh bukan susu (online), (http://www.richindo.wordpress.com), diakses 21 oktober 2013
Anonim2,2008.Beras.(Online),http://id.wikipedia.org/wiki_beras., diakses 21 oktober 2013
Anonymous.2011.online.http://universalkandunganteh.blogspot.com(Diakses pada tanggal 21 oktober 2013)               
Anonymous.2010.online.http://www.baligreen.org/mengenal-ekosistem-indonesia.html (Diakases pada tanggal 21 oktober 2013)


















LAMPIRAN






Perendaman                                                                GELAS A







GELAS B                                                                   GELAS C








GELAS B                                                                   GELAS C


1 komentar:

  1. numpang dijadiin referensi ya mas,, mas itu penelitiam ditumah daerah mana mas?

    BalasHapus