BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Untuk tumbuh, setiap makhluk hidup
baik tumbuhan maupun hewan, membutuhkan nutrisi dan kondisi yang sesuai dengan
kebutuhannya. Misalnya saja tumbuhan akan selalu membutuhkan air, unsur hara
dan sinar matahari untuk tetap hidup dan berkembang, walaupun kadar yang
dibutuhkan berbeda untuk setiap jenisnya, misalnya pada tumbuhan xerofit dengan
tumbuhan hirofit, jelas berbeda kebutuhan air antara keduanya.
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
dalam dunia tumbuhan terjadi persaingan baik persaingan antar jenis tumbuhan
maupun dalam sejenis tumbuhan tertentu. Persaingan ini terjadi karena kebutuhan
yang tidak terbatas dan sumber daya untuk pemenuhannya sangatlah terbatas.
Persaingan untuk mempertahankan hidup ini sering disebut sebagai kompetisi.
Ketersediaan unsur-unsur pendukung
hidup ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tumbuhan yang mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan keadaan lingkungan yang
mendukung tentunya akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik dari pada
tumbuhan yang asupan nutrisinya kurang.
Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan hasil interaksi antara factor-faktor dalam dan luar. Faktor dalam
adalah faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, antara lain sifat
genetik yang ada di dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Sedangkan
factor luar adalah factor lingkungan. Potensi genetic hanya akan berkembang
apabila ditunjang oleh lingkungan yang cocok.
Penyiraman tumbuhan dengan air biasa
adalah hal yang wajar dilakukan. Dalam percobaan kali ini penulis akan
menggunakan air teh dan air tajin untuk uji coba pada tanaman kacang hijau.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas masalah yang dapat dirumuskan adalah : Adakah
pengaruh perbandingan air teh dan air tajin dengan air biasa pada
pertumbuhan tanaman kacang hijau?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh pemberian air biasa dan air teh dan air tajin pada
pertumbuhan kecambah kacang hijau.
D.
Manfaat
Penelitian
Penelitian
ini bermanfaat untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan kecambah kacang
hijau yang dipengaruhi oleh perbandingan
air teh, air tajin, dan air biasa sebagai media penyiraman kecambah.
E.
HIPOTESA
Adapun hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah
penyiraman tanaman dengan jenis air yang berbeda terhadap kecambah kacang hijau
sangat berpengaruh. Tanaman biasanya tumbuh normal jika disiram dengan air
murni karena air murni melarutkan mineral yang diserap oleh tanaman dalam
bentuk ion. Tapi jika tumbuhan disiram dengan air tajin atau cucian beras maka
pertumbuhan tanaman itu akan meningkat.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian
Perkecambahan
Perkecambahan
merupkan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini
adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat
perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, dan radikula
tumbuh dan berkembang menjadi akar.
Berdasarkan
letak kotiledon pada saat perkecambahan dikenal dua macam tipe perkecambahan,
yaitu hypogeal dan epigeal.
a. Perkecambahan
hypogeal
Pada
perkecambahan hypogeal, terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah.
Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh; kacang kapri.
b. Perkecambahan
epigeal
Pada
perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan
plumula terdorong ke permukaan tanah. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon
berada di atas tanah. Contoh; kacang hijau, kacang tanah.
B. Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1. FAKTOR
INTERNAL
a. Auksin
Hormon
yang dihasilkan pada embrio dalam biji (koleoptil). Hormon auksin yang pertama
kali diisolasi adalah IAA (indole acetic acid) atau asam indol asetat. Sebagian
besar IAA disintesis di ujung batang, ujung akar, ujung tunas, daun muda, bunga
dan buah, seta sel-sel kambium.
Auksin berperan di dalam:
·
Pengatur pembesaran sel dan memacu
perpanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
·
Merangsang pembelahan sel-sel cambium.
·
Meningkatkan perkembangan bunga dan
buah.
·
Merangsang perkembangan akar lateral.
·
Menyebabkan pembengkokan batang.
·
Pembentukan akar adventif pada tanaman
yang dibiakkan dengan setek.
·
Pembentukan buah partenokarpi.
·
Menghambat pembentukan tunas samping
(lateral).
·
Mempercapat terjadinya diferensiasi di
daerah merstem dan daerah pengguguran (absisi).
b. Giberelin
Giberelin
ditemukan pada semua bagian tanaman, misalnya pucuk batang, ujung akar, bunga,
buah, dan terutama pada biji. Fungsi giberelin adalah:
1. Merangsang
pembelahan sel.
2. Merangsang
aktivitas enzim amylase dan proteinase yang berperan dalam perkecambahan.
3. Merangsang
pembentukan tunas.
4. Menghilangkan
dormansi biji.
5. Merangsang
pertumbuhan buah secara parthenogenesis.
c. Sitokinin
Sitokinin dapat
ditemukan pada jaringan yang membelah. Sitokinin yang pertama ditemukan adalah
kinetin. Struktur kimia sitokinin lebih sederhana dari pada giberelin dan
auksin. Sitokinin yang umum digunakan adalah kinetin. Selain kinetin, contoh
sitokinin adalah zeatin (ditemukan pada jagung) dan BAP (6-benzilaminorpurin).
Funsi sitokinin adalah:
·
merangsang pembelahan sel (sitokinesis).
·
merangsang pembentukan tunas pada batang
maupun pada kalus.
·
menghambat efek dominasi apical oleh
auksin.
·
mempercapat pertumbuhan memanjang.
d. Gas
Etilen
Etilen
adalah gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah tua. Jika buah tua
diletakkan di tempat tertentu maka buah akan cepat masak. Hal ini disebabkan
karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat pemasakan buah.
Selain itu etilen juga menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal untuk
menahan pengruh ngin. Kombinasi etilen dengan auksin dapat memacu pembungaan
pada mangga dan nanas. Kombinasi etilen dengan giberelin dapat mengtur
tumbuhnya bunga jantan dan bunga betina.
e. Asam
Abisat
Tidak semua hormone
pada tumbuhan berfungsi memacu pertumbuhan, karena ada beberapa yang justru
menghambat pertumbuhan. Secara umum funsi asam abisat adalah:
·
menghambat pembelahan dan pemnjangan
sel.
·
menunda pertumbuhan atau doemansi,
sehingga membantu tumbuhan bertahan dalam kondisi yang buruk.
·
merangsang penutupan mulut daun pada
musim kering, sehingga mengurangi aktivitas transpirasi.
·
membantu peluruhan daun pada musim
kering, sehingga tumbuhan tidak kekurangan air melali transpirasi.
f. Asam
Traumalin
Asam
traumalin dianggap sebagai hormone luka, karena merangsang pembelahan sel-sel
di bagian tumbuhan yang luka.
g. Kalin.
Hormone
kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan. Hormone ini dibedakan
atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar, kaulokalin merangsang
pembentukan batang, flokalin merangsang pembentukan daun, dan antokalin/
florigen merangsang pembentukan bunga.
2.
FAKTOR EKSTERNAL (LINGKUNGAN)
a. Nutrien
Tumbuhan
membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan. Nutrien atau zat
makanan terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang
diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai
komponen sel yang diperlukan selama pertumbuahan.
Nutrisi
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsure makro (makronutrien). Contoh
unsur makro adalah karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium,
kalsium, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (mikronutrien). Coontoh unsur mikro adalah klor, besi,
boron, mangan, seng, tembaga, dan molybdenum.
b. Air
Air
dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh
tumbuahan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Pada tumbuahan yang kekurngan
air akan meningkatkan sintesis asam absisat. Sebagai pelarut air juga
mempengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung
mempengaruhi laju metabolisme.
c. Cahaya
Selain
berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap organ atau terhadap keseluruhan tumbuhan secara langsung.
Keadaan
gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju panjangnya. Tumbuhan
yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh lebih cepat dari pada yang
diletakkan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi, tumbuahan menjadi pucat
karena kekurangan klorofil, kurus dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti
itu mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang
pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Sebaliknya, dalam
keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh
lebih pendek.
d. Suhu
Udara
Suhu
berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga juga berpengaruh terhadap fisiologi
tumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan yang meliputi
reproduksi, fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Suhu yang terlalu tinggi
atau terlalu rendah akan menghambat proses tersebut. Suhu optimum yang paling
baik untuk pertumbuhan adalah 10-30oC. umumnya tumbuhan tidak tumbuh di bawah
suhu 0oC dan di atas 40 oC.
e. Oksigen
Kandungan
oksigen mempengaruhi pertumbuhan organisme. Oksigen mempengaruhi pertumbuhan
bagian tumbuhan di atas tanah maupun pertumbuhan akar yang berada di dalam
tanah. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan besar dalam menyimpan oksigen.
Jika kandungan oksigen banyak maka pertumbuhan akar tumbuhan semakin baik.
f. Kelembapan
Kelembapan
udara dan tanah berpengaruh dalam proses pertumbuhan. Kelembapan udara
mempengaruhi proses penguapan air yang berhubungan dengan penyerpan nutrien.
Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sehingga penyerapan
nutrient akan semakin banyak. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan tanaman.
C. Pengertian
kacang hijau
Kacang
hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika.Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi.Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah keledai dan kacang tanah.
Kacang
Hijau
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Subkingdom : (Tracheobionta)
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo :
Fabales
Genus :
Phaseolus
Spesies :
Phaseolus radiates
D. Pengertian
Air Teh dan Air Cucian Beras
1. Air Cucian Beras
Komposisi kimia beras berbeda-beda
tergantung pada varietas dan cara pengolahannya. Selain sebagai sumber energi
dan protein, beras juga mengandung berbagai unsure mineral dan vitamin.
Sebagian besar karbohidrat beras adalah pati (85-90%) dan sebagian kecil adalah
pentosan, selulosa, hemiselulosa dan gula. Dengan demikian sifat fisikokimia
beras terutama ditentukan oleh sifat fisikokimia patinya.
Protein adalah komponen kedua
terbesar dari beras setelah pati. Sebagian besar (80%) protein beras merupakan
fraksi yang tidak larut dalam air yang disebut protein glutein. Dibandingkan
dengan biji-bijian lainnya, kualitas protein beras lebih baik karena mengandung
lisin-nya lebih tinggi. Lisin tetap merupakan asam amino pembatas yang utama
dalam beras meskipun jumlahnya sedikit. Adapun penjelas logis dan ilmiah
mengenai hal ini adalah karena air cucian beras mempunyai kandungan karbohidrat
yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya hormon auksin dan
giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh
(ZPT) buatan.Auksi bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan
tunas baru sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan akar.
Aplikasi air cucian beras cukup
dengan menyiramnya ke media tanam misal tanah/kapas. Pupuk alternatif juga
cukup banyak digunakan untuk menyuburkan tanaman antara lain air rendaman teh dan
air bekas cucian ikan segar, juga limbah sisa ikan segar yang tidak diberi
pengawet maupun tambahan bumbu. Semisal bagian tulang maupun kepalanya.Air
bekas akuarium atau kolam yang didapat saat menguras, juga bisa jadi alternatif
lain sebagai pupuk alami. Selain itu juga dapat dengan menggunakan pupuk
kandang
2. Air teh
Komponen
aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatile maupun yang nonvolatile
antara lain sebagai berikut.
a.
polyphenols
b.
methylxanthines
c.
asam
amino
d.
peptida
e.
komponen
organik lain
f.
tannic
acids (9_20%)
g.
vitamin
C (150_250 mg%)
h.
vitamin
E (25_70 mg%)
i.
vitamin
K (300_500 IU/g)
j.
ß-carotene
(13_20%)
k.
kalium
(1795 mg%)
l.
magnesium
(192 mg%)
m.
mangan
(300_600 ug/ml)
n.
fluor
(0,1_4,2 mg/L)
o.
zinc
(5,4 mg%)
p.
selenium
(1,0_1,8 ppm%)
q.
copper
(0,01 mg%)
r.
iron
(33 mg%)
s.
calcium
(7 mg%)
t.
caffein
(45_50 mg%)(diolah dari berbagai sumber
Teh
sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut polyphenols, termasuk di
dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara
alamiah ada pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh dan
anggur.
Pada
tanaman, flavonoids memberikan perlindungan terhadap adanya stress lingkungan,
sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di samping sebagai
pengendali hormon dan enzyme inhibitor.
Ternyata
teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun mikro yang banyak
berperan dalam fungsi pembentukan enzim di dalam tubuh sebagai enzim
antioksidan dan lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teh merupakan
sumber mineral yang menyehatkan.
BAB
III
METODE
PENELTIAN
- Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu dengan
melakukan pengamatan dan percoban langsung pada obyek yang akan diteliti.
- Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 13 oktober 2013 sampai
18 oktober 2013 di rumah
- Variable penelitian
Macam
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel
bebas : penyiraman air teh dan tajin
2. Variabel
terikat: tinggi batang.
3. variable
kontrol: Media tanam (kapas), lama perendaman, suhu dan cahaya
D.
Alat
dan bahan
Alat-alat yang
digunakan dalam peneltian kali ini adalah:
·
Gelas
·
Alat
ukur
·
Alat
tulis
Bahan yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah:
·
Biji
kacang hijau
·
kapas
·
Air
rendaman teh
·
Air
tajin (air cucian beras)
·
Air
Cara Kerja
1.
Merendam
biji kacang hijau dengan air biasa selama 1 hari.
2.
Mengisi
3 buah gelas dengan kapas sebagai media penanaman dan memberi label A, B, dan C
3.
Menanam
biji kacang hijau ke dalam gelas yang telah disiapkan (1 gelas 10 biji kacang
hijau).
4.
Melakukun
penyiraman pada gelas yang telah ditanami biji kacang hijau tersebut dengan
perlakuan:
·
Gelas
A disiram dengan air biasa tanpa campuran
·
Gelas
B disiram dengan air tajin.
·
Gelas
C disiram dengan air teh
5.
Melakukan
penyiraman selama 5 hari sekaligus mengamati pertumbuhan biji kacang hijau yang
telah ditanam.
6.
Membuat
grafik pertumbuhan yang tepat dari masing-masing perlakuan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
- Hasil penelitian
Setelah biji kacang
hijau direndam selama 24 jam, mengakibatkan berakhirlah masa dormansi. Maka
dimulailah fase perkecambahan pada biji kacang hijau. Setelah diamati maka
diperoleh hasil sebagai barikut:
I. Gelas A
Tabel
tinggi batang tanaman kacang hijau pada gelas A
Hari ke-
|
Biji kacang hijau
|
Jmlh total/ hari
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
1
|
0.9
|
0.4
|
0.7
|
0.4
|
0.5
|
0,5
|
0.5
|
0.6
|
0.9
|
1
|
5.9
|
2
|
2.4
|
1.1
|
2.1
|
2
|
1.3
|
1
|
1.5
|
1.2
|
2.4
|
3
|
18
|
3
|
4.6
|
2.4
|
3.6
|
3.5
|
3.3
|
1.9
|
2.8
|
2.4
|
4.5
|
5.1
|
34.1
|
4
|
9.1
|
6.7
|
7.1
|
7
|
6.9
|
6.4
|
7.5
|
7.6
|
8.4
|
10.1
|
76.8
|
5
|
14.3
|
13
|
13.9
|
13.8
|
13.6
|
12.8
|
13.1
|
13.6
|
14.3
|
14.8
|
137.2
|
Total
|
31.3
|
23.6
|
27.4
|
26.7
|
25.6
|
22.1
|
25.4
|
53.1
|
53.1
|
34
|
272
|
II. Gelas B
Tabel tinggi batang tanaman kacang
hijau pada gelas B
Hari ke-
|
Biji kacang hijau
|
Jmlh
total/ hari
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
1
|
0.9
|
0.7
|
0.4
|
1
|
1.1
|
0.8
|
0.7
|
0.8
|
0.7
|
0.5
|
7.6
|
2
|
2
|
1.9
|
1.9
|
2.5
|
3
|
2.3
|
2.3
|
2.4
|
1.7
|
1.5
|
21.5
|
3
|
3.9
|
3.7
|
2.8
|
4.3
|
5.2
|
4.2
|
4.3
|
4.5
|
3.4
|
3.1
|
39.4
|
4
|
9.3
|
8.3
|
6.9
|
9.7
|
10.3
|
9.5
|
10
|
10.1
|
7.5
|
7.3
|
88.9
|
5
|
14.7
|
13.4
|
11.7
|
15
|
15.5
|
14.5
|
15.1
|
15.1
|
14
|
12.9
|
141.9
|
Total
|
30.8
|
28
|
23.7
|
32.5
|
35.1
|
31.3
|
32.4
|
32.9
|
27.3
|
25.3
|
299.3
|
III. Gelas C
Tabel tinggi batang tanaman kacang
hijau pada Gelas C
Hari ke-
|
Biji kacang hijau
|
Jmlh
total/ hari
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
1
|
0.6
|
0.6
|
0.7
|
0.5
|
0.7
|
0.5
|
0.5
|
0.6
|
0.9
|
0.5
|
6.1
|
2
|
3
|
1.2
|
1.5
|
1.7
|
1.6
|
1.2
|
1.5
|
1.3
|
2.5
|
2.6
|
18.1
|
3
|
5.2
|
2.5
|
3.5
|
3.5
|
3.1
|
1.9
|
2.8
|
2.3
|
4.7
|
4.7
|
34.2
|
4
|
10.2
|
6.7
|
7.2
|
7.2
|
7
|
6.5
|
6.8
|
6.7
|
8.5
|
9.3
|
76.1
|
5
|
14.9
|
13
|
14
|
13.9
|
13.7
|
12.8
|
13.2
|
13.5
|
14.3
|
14.4
|
137.7
|
total
|
33.9
|
24
|
26.9
|
26.8
|
26.1
|
22.9
|
24.8
|
24.4
|
30.9
|
31.5
|
272.2
|
- Pembahasan
Pratikum yang telah dilakukan
menunjukkan hasil yang menyatakan bahwa penyiraman dengan jenis-jenis air yang
berbeda akan menunjukkan pertumbuhan yang berbeda pula.,
ini dapat dilihat dari perbandingan antara gelas A(Air biasa), B(Air tajin), C(air
teh), dimana pertumbuhan pada gelas B yang disiram dengan air tajin lebih cepat
daripada gelas yang lainya, dengan rata-rata panjang 14.1cm di banding gelas
lain dan semua biji yang ditanam tumbuh dengan baik, kandungan dalam air tajin
sangat berpengaruh terhadap cepatnya pertumbuhan kacang hijau.
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, konsentrasi air the gelas C tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hjiau ( hasilnya hamper sama dengan gelas A) meskipun kandungan-kandungan
mineral dalam teh banyak seperti kalium, magnesium, mangan, flour, zinc,
kalsium, dan sebagainnya. Tapi air teh mengandung flavonoids yang memberikan
perlindungan pada tanaman terhadap stress lingkungan, sinar ultra violet,
serangga, jamur dan bakteri. Air teh mengakibatkan warna pada kotiledon dan
batang menjadi merah muda.
Pratikum yang telah dilakukan
menunjukkan hasil yang menyatakan bahwa penyiraman dengan jenis-jenis air yang
berbeda akan menunjukkan pertumbuhan yang berbeda pula. Dari pratikum yang
telah dilakukan itu maka dipelolehlah data bahwa air tajin dapat disiram untuk
tanaman terbukti dari perrtumbuhan tinggi batang dan warna batang lebih
maksimal atau lebih normal dari pada jenis-jenis air yang lain.
Dalam hal ini mungkin data yang disajikan tidak terlalu
akurat disebabkan karena alat ukur yang digunakan yaitu penggaris.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Air
cucian beras menurut hasil penelitian dan dasar teori yang ada dapat
mempercepat pertumbuhan vegetatif pada tanaman. Sedangkan Air teh tidak
memberikan pengaruh yang sugnifikan terhadap pertumbuhan kacang hijau. Tapi air
teh bisa memberikan antioksidan tumbuhan terhadap stress lingkungan, sinar
ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di samping sebagai
pengendali hormon dan enzyme inhibitor. Factor gen dan kelembapan yang paling
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau tersubut.
Pertambahan
tinggi tanaman pada kacang hiaju ini di karena air cucian beras mempunyai
kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya
hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat
perangsang tumbuh (ZPT) buatan. Hormon auksin tersebut kemudian dimanfaatkan
untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru seperti
pertambahan jumlah daun sedangkan giberelin berguna untuk merangsang
pertumbuhan Akar
B.
Saran
Setelah
mengetahui manfaat pada air cucian beras diharapkan masyarakat mampu mengelola
limbah menjadi lebih efektif agar tidak terbuang sia-sia.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim2,2008.Beras.(Online),http://id.wikipedia.org/wiki_beras.,
diakses 21 oktober 2013
Anonymous.2011.online.http://universalkandunganteh.blogspot.com(Diakses
pada tanggal 21 oktober
2013)
Anonymous.2010.online.http://www.baligreen.org/mengenal-ekosistem-indonesia.html
(Diakases pada tanggal 21
oktober 2013)
LAMPIRAN
Perendaman GELAS
A
GELAS B GELAS
C
GELAS
B GELAS
C
numpang dijadiin referensi ya mas,, mas itu penelitiam ditumah daerah mana mas?
BalasHapus